Selasa, 01 April 2014

Korban Penasaran Di Kos Sama ABG

Namaku Arya, umur masih 22 tahun dan kuliah di salah satu Universitas Swasta di Jogja, tapi karena udah akhir skripsi, aku lebih banyak ngabisin waktu di rumah.

Aku tinggal bersama orang tuaku di sebuah rumah di sekitar kawasan pelosok Yogyakarta. Tapi karena rumah ini terlalu besar, jadi sengaja di bikin sekat tembok dan akhirnya jadilah sebuah kos-kosan.

Orangtuaku sendiri keduanya PNS di kalimantan, jadi mereka jarang pulang, dan aku diberi tanggung jawab buat jadi penunggu di rumah ini.

Semacam setan tak langsung gitu, yah tapi aku gak keberatan.

Kos-kosan ku termasuk ketat, tapi nggak ada pembatasan gender, cowok-cewek boleh ngekos disini asal ikut aturan.

Tapi sejak desember 2012 lalu, memang kebetulan yang kos dirumahku jadi cewek semua, total dari 10 kamar, baru di isi empat orang, satu orang perempuan berumur sekitar 30 tahunan, dan orangnya jarang pulang karena kantornya baru pindah agak jauh dari kos di sini, jadi dia sering nginep di tempat temennya.

Yang satu udah SMA kelas tiga, Intan namanya. Wajahnya cenderung manis, dan nggak membosankan. Dia putih, pake kacamata, rambutnya panjang lurus, seringnya si di kuncir, badannya tegap tinggi sekitar 166cm, karena aku suka liat dia suka latihan push up sendiri di teras kosan, badannya jadi lebih sekal dan berisi.

Yang dua masih sekolah kelas dua SMP, namanya Grace dan Putu. Grace termasuk anak golongan berpunya, dia putih, rambutnya lurus pendek sebahu, punya wajah oriental, nggak tinggi-tinggi amat, agak kurus tapi emang yang paling menonjol sekilas dari keseluruhan badannya memang susunya, keliatan bulet dan karena dia sering bolos sekolah, dia sering banget ngajak aku nemenin nonton tivi di ruang tamu, seringkali juga nggak pernah pake bra, hanya tanktopan biasa aja.

Sial.

Oh ya, yang terakhir si Putu, anak keturunan asli Denpasar, rambutnya panjang sebahu, kulitnya eksotis, antara sawo matang kuning gitu, punya badan paling montok dari sekian cewek tadi, dan kadang juga paling polos mendekati bloon. Dia jarang keluar rumah. Keluar rumah paling cuma pas waktu sekolah, sisanya dia sibuk belajar dan baca buku di kamarnya.

Aku paling deket sama Grace dan Putu, selain karena mereka sering nongkrong bareng, mereka juga paling sering di rumah dan bolos berjamaah. Sementara Intan udah mulai sibuk ujian, tapi kita juga sempet kencan bareng, Cuma sekedar ngilangin penat ke bioskop dan makan-makan, di kosan pun kita jarang ketemu karena kesibukan masing-masing.

Cerita berikut adalah true story.

Berawal dari pagi hari, aku bangun sekitar setengah tujuh, dan di depan tivi udah siaga si Grace, dengan posisi menekuk lutut diantara lengan, sang penonton setia spongebob. Kebiasaan ini udah aku perhatiin sejak seminggu lalu, dan hari ini aku mulai penasaran sama dia kenapa jarang masuk sekolah.

"Loh, Grace, nggak berangkat lagi?", tanyaku basa basi.

"Ah kakak, basi. Jangan bilang baru liat aku di depan sini hari ini. Aku kan udah seminggu gak masuk."


"……., iya kakak tahu, kamu kalo gitu terus kapan bisa pinternya? Kasian tau orangtua kamu.."

" Ya aku tahu kak, abis aku emang lagi gak mood aja, mungkin senen besok aku udah mau masuk."


Lantas aku langsung ngedeketin dia, dan duduk tepat di samping nya.

"Baiklah, aku temenin nonton yah"

"Iya, aku nungguin spongebob nih,"



Karena masih pagi belom mandi, agan-agan tahu lah, jam segini adalah jam-jam rawan pikiran cowok buat berfantasi mesum. Dan aku langsung melirik Grace.


"Grace……"

"Ya kakak….."

"Ngg…. Kamu gak pake daleman lagi?", aku memang biasa ceplas ceplos kalo sama Grace.

"hehehehe, keliatan yah kak? Nggak kak… aku mau ngirit cucian, lagian aku suka gerah aja susuku diganjel gituan, belom terlalu gede juga….."

"Anjrit ni anak",
batinku.

"hahahaha, lah nanti kendor loh kalo nggak kamu ganjel, kan emang buat cewek…."


"Ngg… iya sih … tapi emang belom gede-gede banget kok, kalo nggak percaya kakak pegang aja.."


Aku ngerasa kesamber geledek.


"Grace…… serius kamu? Ya ngaku sih, aku sering ngintipin belahan kamu kalo pas pake tanktop atau kaos yang belahannya agak rendah. "


"Ssssssst iyah, kakak penasaran kan, pegang aja gapapa, aku sambil nonton spongebob nih… udah mulai"


Glek. Aku nelen liur yang udah berasa jadi segumpal semen. Aku duduk agak ngedeket.

"Kakak pegang yah."

"Iya, kakak bawel.."
, sambil melonggarkan lipatan lengannya dari lutut.

Yak dan aku deg-degan setengah mati sambil meraba susu adik kosan ku yang polosnya minta ampun ini… Memang bener nggak terlalu besar, tapi buletnya itu yang bikin nggak tahan.. Hampir 5 menit aku merabai susu Grace dengan tangan agak gugup, sementara dia nya santai aja nonton dari tadi. Sialan ini anak.

"Kak…. Remes aja, diapain kek, takut amat…"

"BAWELLLL AH KAMU lagi konsen nih…."


"Hahahahahaha",
Grace terkekeh."

Aku pindah ke belakang punggung Grace, dan langsung fokus sama genggaman ku, aku meremasi susu Grace dengan bersemangat. Kenyal dan masih sangat kenceng buat payudara seusianya. Aku mencoba mencari putingnya dan Grace mengeluh halus.

"Nghh…….kak… nanti aku pengen, biasa aja yah? Tabok nih."


Aku nggak begitu peduli, aku menjepit putingnya dari luar kaos longgarnya, sambil meremasi susunya yang kiri, Grace mulai kegelian dan berkeringat dingin.

"Akh….kak….aku jadi nggak konsenhh… kampretth…. Itu burung kakak udah keras juga, keluarin gih sana, aku nggakhh awwwwh mauuh bantuinhhh… KAAAAKKAAAAAAKHH"

Sontak dia ngejerit, dan aku kaget, takut tetangga denger, dan aku menghentikkan aktifitasku. Dengan nafsu udah di ubun-ubun aku mencoba protes.

"Kenapa sik Grace….kamu tuh ya…."

"Lah aku kan tadi cuma mau ngasih pegang ajah, biar kakak gak penasaran, kenapa aku malah dirangsang.."
cemberutnya.

"……………Iya sih, sorry Grace kebawa suasana, aku ng…. Ke kamar mandi dulu deh…"

"Hihihihi, keras banget punya kakak, jadi penasaran megang…."

"Hah, yaudah ini pegang aja, sambil bantuin aku buat ngo……."

"EEEIIITTT TENDANG NIH ?!"

"HAH JANGAN yaudah yaudah………",
dengusku sambil kabur ke kamar mandi.


***

Lima menit setelah kejadian tersebut, ternyata Putu terbangun.

"Kamu ngapain sih Grace teriak-teriak barusan?....berisik…"

"Ehehehe nggak papa kok….. Tadi kak Arya jail sama aku."

"Oh…. Aku duduk sini yah, nunggu nyawa ku penuh…"

"Ya sini aja… kaku amat sih kamu".


Grace mengganti posisinya dengan bersolonjor di bahu sofa, nggak sadar walaupun masih bangun tidur, Putu memperhatikan area sekitar pahanya yang agak basah.

"Grace, kamu abis ngapain kok itu basah…?"


"Ah ini…ehm….. Nggak papa…. Tadi kena air putih, aku minum, trus ketetesan."

" Oh ya?"

Seketika itu juga Putu langsung meremas susu Grace dan menemukan bahwa putingnya masih mengeras. Grace kaget.

"Akkkkhhh Put, kamu apaan sih?"

"Grace! Kok tegang gini, ngaku, tadi abis ngapain sma kak Arya?"

"Nghh….anu…."

"Kamu kayak sama siapa aja, cerita aja sih.."


"Aku tadi nyuruh kak Arya megang susu aku, biar dia nggak penasaran aja sih.. Abisnya aku tau dia sering lirik-lirik mesum gitu. Dan tau nggak, tadi kan dia megangnya dari belakang punggung aku, burungnya itu loh put, keras banget! Kayaknya gede juga deh put.

"AHH Masa??? Ah kamu bikin aku pengen aja ah. Trus-trus? "

"Yaudah lah, orang aku kan Cuma pengen ngilangin penasarannya ajah, kayaknya dia horni berat, aku tendang dan suruh ke kamar mandi aja, hahahahahahaha"

"Huuuff… kenapa nggak dituntasin? Kan nanti aku bisa ikutan… *eh* "

"Woi, ngawur aja, biar aku bandel gini juga masih perawan waras tauk.. Nggak kayak kamu, bloon."

"Hih, aku kan juga penasaran pengen ngerasain, aku juga belum pernah liat burung cowok kayak apa.."


"Emang kamu pikir aku pernah? Sama juga kalik, tadi juga udah untung ngerasain dari luar, hahahahahak"


***


Sementara di sisi lain, aku sudah selesai dengan urusanku di kamar mandi, dan sialnya, handuk yang biasa aku pakai tertinggal di belakang jemuran. Karena sudah kepalang basah, kebetulan aku menemukan handuk selempang kecil di gantungan kamar mandi.

Ku coba buat melilitkan di sekitar pinggang sampai bawah lutut, ternyata kecil sekali. Hanya cukup buat menutupi dibawah pusar dan selangkangan agak kebawah dikit, sampai paha pun nggak.

"HAAHH SIAL",dengusku.

Aku sudah cukup kesal setengah mati karena nafsuku tadi agak tanggung, dan sekarang masalah handuk.

Aku tak punya pilihan, kulilitkan seadanya dan bermaksud untuk mengambil handukku yang tertinggal di belakang, sambil memunguti cucian kaosku yang kemarin pun lupa aku ambil.

Karena memang bagian belakang rumah harus melewati ruang tamu, mau tak mau aku harus agak berlari-lari kecil ke belakang rumah, bukan karena malu ada Grace, tapi karena dingin.

Beberapa menit kemudian, aku terhenyak, rupanya di sana sudah ada Putu yang terbangun, dan Grace tentunya, Ia memanggilku dengan tersenyum jahil.

"Haeeeee kaakakkkkkk )"

"BODOOOOOK",
teriakku.

Karena memang model jemuran belakang rumahku tertutup dari pandangan dan suasana luar, jadi Aku, Grace, dan Putu yang memang sering di rumah tidak terlalu malu untuk sekedar bertelanjang ria kalau terpaksa. Tapi kami satu sama lain pun belum pernah sama sekali melihat salah satu diantara kami telanjang.

Sampai kejadian 10 menit berikutnya mengubah segalanya…..

Aku berniat untuk mengambil kaosku yang rupanya tertiup angin dan membuatku harus berjinjit untuk meraihnya karena agak tinggi posisinya. Dan seketika itu juga, handuk yang melilitku terlepas begitu saja, dan aku menyuguhkan pose indah di pagi hari kepada dua ekor anak remaja yang sangat beruntung.


"IIIIIIIIIIIIHHHHH KAKAKKK!" .

Mereka berteriak malu serempak, tapi tak ada dari mereka yang menutup mata sama sekali, malah semakin terfokus ke arah penisku. SIALAAN.

"AAARGHHHHHHH, MATA DI TOTOOOOOPPPP!", teriakku panik karena satu tanganku masih memegangi satu jemuran yang tak kunjung jatuh ke pelukanku.

Mereka berdua terkikik geli, dan sama sekali tak mau melepaskan pandangannya dari penisku.

Fokusku juga sudah mulai kabur, dan aku malah memandangi posisi Grace yang ternyata sudah berubah menjadi selonjoran di bahu sofa, membuat lekukan badan dan susunya menggelayut jelas ke bawah.

Tak sampai tiga detik, penisku ngaceng sempurna.


"AAAAKKKK Kakak, bagus bangeeeeeeeet, itunya berdiriiiiiiiiiii…. Hhihihihihih", sahut mereka serentak.


"Sial..", batinku putus asa.

Yasudah, aku pasrah. Dan berjalan santai dengan burung tegak berdiri di depan mereka. Biarlah, penghiburan diri paling tidak. Aku masih sempat meliriki mereka yang masih terpesona melihat panjang penisku yang memang agak diatas normal, mungkin sekitar 16 cm.

"Kak Aryaaaaa, punya kamu panjang bangeeeeeeet aku sukaaaakkk …" , Putu meneriaki aku.

"BODOOOOOOOOOOK", sahutku. Aku pasrah sambil cepat-cepat ke kamar.


"Put, bener kaaan… punya Kak Arya panjang banget gitu… jadi pengen…….. ", kata Grace sambil reflek memegangi selangkangannya.

"Iya Grace, aku juga sampe terpukau gitu, panjang amat ya itu dedek….. Tadi proses manjangnya juga cepet banget gitu lagi… lucu…… xixixixixi….."
bisik Grace.

Dan mereka malah ngerumpi.

"WOI KALIAAN NGOMONGIN AKU YAAAAAAAA!", teriakku malu sekaligus kesal, kemudian aku langsung berlari cepat ke kamar sambil penis ku ikut mengangguk angguk riang.


"EEEEEEEEEHHHHH KAKAKKKKKK KOK CEPET-CEPET MAU KEMANAAAHHHH??,
"

Grace langsung berlari memegangi ku dan memaksaku untuk duduk di sofa. Aku yang sudah lemes menanggung malu pasrah saja, sekalian penasaran mereka-mereka ini mau apa.

"Aku mau diapain sih ….nggak cukup liat aku kayak ginii? Malu tauk.", curhatku.

"Eeeeeeeeeeeee, kakak. Kan tadi aku hutang sesuatu sama kakak, aku mau lunasin, boleh yah?",
Grace menatapku dengan tatapan genit. Aku hanya mengangguk.

"Put, put, sini deh….katanya kamu mau liat burung, hahahaha….", ajak Grace.

Putu tampak malu-malu sambil cengar-cengir tak jelas. Sial aku di perkosa anak-anak kelas dua SMP sepagi ini. Mimpi apa aku semalam…

"Hae kak Arya.......", kata Putu malu-malu.

"Kenapa put?, tuh katanya kamu mau liat burung, udah tegak daritadi gara-gara kalian",
dengusku.

"Ah kakak… itu kan gara-garanya Kak Grace ajah… aku kan baru bangun….. , tapi punya kakak cakep yah, ujungnya gede gitu… jadi pengen ngem….."

"Sssssstttt ah… put, aku duluk. Aku kan tadi masih utang sama Kak Arya, nanti gantian okeh?, sergah Grace.

Aku pasrah tiduran di bahu sofa, nggak bisa berkata-kata lagi.

"Kak Arya, aku pegang boleh yah burungnya?", sahut Grace centil.

"Suka-suka kamu aja lah Grace, kalo bisa banyakin keluarnya aku…."

"Ahahahaha, aku sempet baca buku sih, mungkin aku tau caranya…. Put kamu samping aku dulu sini, gantian nanti", Grace mulai nakal.

" Nghh… iya Grace",
Putu mulai terangsang.

Grace menggenggam penisku dengan pasti, sambil mengocok pelan-pelan dari pangkal ke ujung penisku, ia barengi dengan meremas bergelombang, ia pintar ternyata.

"ah… Kak Arya… ini gila.. Ini keras banget… aku nggak kuat… aku gemes… hiiiihhhh..", racaunya.

Seperempat detik kemudian, tak banyak mikir Grace langsung mencaplok bulat-bulat kepala penisku dan mengulum cukup lama di dalam mulutnya. Ia menjilati ujung penisku dengan posisi masih terkulum di dalam mulut.

"gila ini anak, bisa keluar cepet ini gue, geli banget siaaallll", batinku keenakan.

"Ahmmmmmm kakhmm… maaf yah kakak mulutku kurang gede, Cuma bisa sampe segini … aaehhmmmm,……. ,

Ia mengulum penisku berkali-kali keluar masuk mulutnya, aku merasakan penisku sudah hampir mentok ke tenggorokannya, dan aku sadar, ternyata aku baru saja di deep throat oleh anak kelas dua SMP. Aku tak tahan.

" Enghhhh… Gila kamu Grace, kamu udah jago banget gini…. Aku… anghhh.. Nggak tahaaaanhhh… put…. Putu…. Kamu sini dong…. Akuhh… aangghh.. Mau pinjem… susuhhh kamu….nghhh…",
racauku tak jelas.

"Ahahahaha kakak nakal, aku lagi konsen liatin kalian nih, susuku mau diapain?"

Putu perlahan mendekat dan menyodorkan dadanya ke tangan ku..

"Ini kak… silahkan… ", katanya sambil melet genit.

Aku langsung meremasi susu Putu yang ternyata luar biasa besarnya. Paling nggak untuk anak seumurannya, bukanlah ukuran yang normal. Sekitar 36C mungkin.

"Ahhhh Putu kamu juga ternyata, ini kenapa susu kamu udah gede bener gini siiihh? Kalian gila semuaaaaaaah", aku meracau sambil meremas ganas susu milik Putu.

"Aku nggak tau kakakh… tau-tau emang udah gede sendiri ajah…."

Hisapan Grace makin lama makin sadis saja rasanya, aku mulai tak tahan, muka ku sudah memerah. Aku menarik tubuh Putu dan kemudian ku remas sambil ku hisapi putingnya dengan ganas.

"Aaaahk kakak… pelan-pelan aja sih….. Kamu kayak anak kecil aja nenen sama aku kek gituuuuuhh…. Nghhh….. Kak….aku kayaknyahhh mauhhh pipis deh….. Nghhh…..", raung Putu.

Grace melepas kulumannya, dan segera mengocok penisku dengan cepat.

"Kak ? Udah mau keluar? Aku kocok cepet yah?, tanya Grace.

"Aaaarrrh… iya Grace…. Gila kamu ngulumnya, kakak gak kuat……..kayaknya kakak keluar seka…….."


"Eeeiiiitt….. Ntar dulu, nih Put , jatah kamu. Hihihihi…. Cepet ini dikocok, kasian kak Arya."

"SIAAAAAAAAAAAAALLLLAN KAMU GRACEEEEEEE", teriakku tanggung.

"uuuh… nghh… Hah…hah…aku gak sengaja pipis kak barusan….hahahaha.. Kok enak banget yah rasanya… padahal cuma di nenenin doang… bibir kamu itu kak, aku nggak tahan… cupu banget aku…. " , ujarnya terbata-bata karena habis orgasme mendadak, tangannya langsung meraih penisku.

"Cepet put,,… uuuuhhh…," ujarku nggak tahan.

"Ah kamu Put baru gitu aja udah kedut-kedut pipis…hahahaha…. Kalian maen berdua yah… aku ada tugas nih buat besok senen, numpuk…dah kak Aryaaaaa……", sahut Grace.

Sebelum naik keatas , Grace masih sempat-sempatnya menghampiri aku dan mem-french kiss aku, dengan kondisi penisku masih dikocok-kocok perlahan oleh Putu. Bener-bener sial ini anak.

"Kak….muka mu merah gitu…. Udah beneran nggak tahan yah… ?"

"Nghhh.,… ya kamu bisa liat sendiri kan burung yang kamu pegang itu sekeras apa?"


"Hehehehe, masukin di punyaku aja, kamu mau nggak kak?"



Dan aku di samber geledek dua kali.


"Kamu serius Put?"

"Serius kak, ini liat, punyaku udah basah kuyup. Sehabis pipis tadi, rasanya jadi gatel banget, mungkin bisa sembuh kalo kamu masukin burungnya kak…."
, sahut Putu manja sambil melepaskan semua kaos dan celananya. Kali ini dia bener-bener telanjang bulat di hadapanku.

"Ah Putu, kamu tu polos apa begok sih… segitunya kamu kasih perawanmu ke aku?"

"Kakak berisik deh, punyaku udah gatel banget, kamu diem aja yah."


"…Lah…lah… Put … kok gi……Ooooohkkk nggghhhhh…..Puuuut…….", Putu langsung duduk diatas pahaku dan mengarahkan penisku ke liang vaginanya.

"Uuuuhhh,….. Ehehehe… nggh… maaf kakh…. Putu beneran gatel… nggak tahan lagi…kok agak sakit yah….."

"Nghh…. Pelan-pelan aja putth….."

"Iya kakh…. Burung kakak….. Uuuuuuuuuh… kepanjangan…… aku coba teken lagi yah…nggh… OOOOHHH KAKKKK…. INI MENTOOOOK KAK… AAAHHH… BURUNG KAKAK MENTOOOOK DI PUNYAKU……aaahhhh",
racau Putu keenakan.

"uungggghhh… Putt…. Kamu goyang put,….. Atas bawah…. Naik turun…. Suka-suka kamu…."

"Aaahhhh iya kak…..aku lagi coba adaptasi….. Sialan kak burungmu ini gede banget…. Penuh banget rasanya punyaku…… "


Tak perlu waktu lama, Putu menggoyang penisku naik turun… Ia terlihat merem melek keenakan…

"Put… udah mulai enak Put?"

"Sssssttt… ini kak …. Uuuhhh… bener kaanh…. Enak di garuk garuk pake burung kakak….. Gatelnya tapi gak bisa ilang….enak terush…..uuuhh…rrrh….."

"Hahahaha dasar nakal….kamu di bawah sini, aku genjotin…"

"Iya kak……"


Kami berganti posisi misionaris. Aku melihat wajah Putu sudah berlumur nafsu. Aku juga sudah tak tahan lagi. Ku genjot Putu dengan cukup cepat.. Vagina Putu benar-benar legit, cairan dari dalam vaginanya terasa tak habis-habis… Penisku terasa sangat licin keluar masuk dari liang vaginanya.

Aku reflek meremasi susunya yang tampak semakin membesar dengan puting menegang...

"Ooooooohhh kkak, cepetin kaaaaakkk…cepetinn…… aku mau pipis lagi….sini kak cium aku…. Isepin mulut lidahku…nggghhhh.",
Putu semakin liar.

Aku menciumi bibir nya dengan ganas, kami bertukar air liur dan saling menghisapi lidah….Berbarengan dengan penisku yang sudah keras mencapai puncaknya, vagina Putu semakin mantap meremasi batang penisku dari dalam, dan aku merasakan sesuatu mulai berkedut-kedut dari dalam vaginanya.

"Oooooooooohhhh kak…. Putu…. Uuuhh…. Yang dalemhh kak…. Aku mauhh… uuhh Putu mauuuh…. Mauhhh…piiii…….aaaaaahh..."


Langsung ku cabut penisku, dan terjadilah pemandangan fantastik. Putu berkelojotan sambil mengangkat selangkangannya, Ia pipis dengan derasnya, merembes sampai ke bawah sofa, Putu Squirting.

"Nnggghhhh Kakhhh. Putu Pipisss…. Kaaaakh.... Masukiiinhh….masukinhhh lagi….pleeaseee…"


Aku langsung menghujamkan penisku lagi dan mengocok vaginanya dengan supercepat. Aku pun sudah tak tahan lagi melihat adegan barusan….

"Put…. Kakak mau keluar…nghhhhhh …di dalemhhh….. apa di luar…."

"Enggghhhhh Putu mau pipis lagi kakhhh…. Di dalemhhh di daleeeemmm!!"

"Ohhhh Putuuuuu…. Aku keluaaaaaar Puuuuuuut…. Oooohhhhhhh"

"Yang banyaaaaaaakk kaaaaaaakkhhhhh ooooohhhhh"


Sperma ku menyemprot kencang karena birahi yang sedari tadi tertahan… ku hujamkan penisku sampai mentok cukup banyak sehingga merembes hingga luar vagina Putu. Masih ku kocok-kocok keluar masuk perlahan, sperma ku terus keluar karena di peras oleh sempitnya vagina Putu yang berdenyut-denyut dari tadi.

Sial, aku puas sekali.

Putu terkulai. Aku menepuk pipinya, dia tertidur. Dari raut wajahnya, dia terlihat senang sekali.

"Putu… kamu hebat,,, nakal…. Begok juga… Makasih ya sayang."
, batinku.

Aku beranjak bangkit, sejenak mengecup bibir Putu dengan mesra, dan menutupi tubuh polosnya dengan potongan kaosnya tadi, dan aku berniat untuk mandi lagi.

Saat perjalanan ke kamar mandi, aku berpapasan dengan Grace yang rupanya hendak mandi juga.

Grace tersenyum nakal.

1 komentar: